Rabu, 20 Juni 2012

Meraih Kekayaan dari 12 Pintu

Resensi ini dimuat di Koran Jakarta, Rabu 20 Juni 2012

Judul buku  : The Richest Man in Town; 12 Aturan Mewujudkan Kekayaan
Penulis       : W. Randall Jones
Penerbit    : Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Cetakan     : Pertama, 2012
Tebal buku : 282 halaman
ISBN         : 978-979-22-7742-5
Harga        : Rp. 55,000

SEMUA orang ingin sukses dan kaya. Tapi tidak semua orang bisa mewujudkan harapan itu. Kenapa? Jawabannya, sederhana; mereka tidak memiliki cetak biru yang terbukti jitu dan rencana teruji yang bisa dijadikan petunjuk. Bahkan, mereka hampir tak punya akses bertemu orang-orang kaya. Maka, jalan untuk bisa meraih kekayaan itu pun dianggap muskil.


Tapi W. Randall Jones, lewat buku ini mengubah pandangan itu. Setelah keliling seratus kota di penjuru Amerika dan mewawancai orang kaya di seratus kota itu, pendiri majalah Worth itu berkesimpulan: mereka bukan orang-orang yang meraih kekayaan secara instan, mewarisi dari orangtua atau kebetulan jadi CEO. Justru, mereka adalah miliader yang mengawali sukses dari bawah dengan kerja keras dan cerdas. Jones juga menemukan bukti bahwa orang-orang kaya itu punya kesamaan.

Dari penelitian itu, Jones lantas rangkum jadi 12 aturan (mewujudkan kekayaan). Bukan trik menyesatkan agar kaya secara instan, tapi menerapkan metode yang ampuh. Pertama, tidak menjadikan uang sebagai satu-satunya tujuan. Tapi, menjadikan kesenangan dan kegemaran itu menyatu dalam pekerjaan (hal. 27-44). Kedua, mengenali bakat terbesar [ karunia unik] dalam diri (hal. 45-57). Ketiga, jadi bos bagi diri sendiri bukan kerja pada orang lain (58-75). Keempat, meningkatkan volume ambisi dan hasrat pada kekayaan (hal. 76-93) Kelima, bangun lebih pagi, kerja lebih awal dan mulai di saat masih muda (94-108).

Keenam, jangan hanya menetapkan tujuan (ide-ide) semata, tetapi segera mengeksekusi (109-119). Ketujuh, jangan takut gagal karena satu-satunya cara sukses itu memiliki keberanian untuk gagal (120-136). Kedelapan, tak menjadikan lokasi sebagai masalah sebab kekayaan bisa diraih di mana saja (hal 137-141). Kesembilan, berpegang pada nilai-nilai moral dan hati nurani. Sebab reputasi/integritas aset terbesar meraih kekayaan (hal 142-147). Kesepuluh, menjadikan penjualan sebagai kunci sukses. Sebab pencapaian kekayaan yang melimpah butuh keahlian menjual yang hebat (148-159). Kesebelas, belajar dari yang terbaik dan terburuk (hal. 160-169). Kedua belas, jangan pernah pensiun, karena pensiun berbahaya bagi kesehatan dan kekayaan. Tak jarang, ketika orang pensiun dari pekerjaan yang disenangi, hidup akan dirasa statis dan membosankan (hal. 170-174).

Dalam mengupas 12 aturan meraih kekayaan itu, Jones pun tidak merahasiakan orang-orang di kota yang dia wawancarai dan dijadikan sebagai referesensi. Salah satu dari mereka itu adalah Stephen King. Semua orang tahu, King itu salah satu penulis novel horor terkaya dalam sejarah Amerika yang buku-bukunya dijadikan lusinan film Hollywood. Dan Larry Page, pecinta lego yang bersama Sergey Brin menjadi pendiri Google. Pemuda dari East Lancing, Michigan ini mendapat kecerdasan di bidang teknologi secara genetis (ibu-ayahnya mengajar pemograman komputer di Michigan State University). 

Selain King dan Larry Page, adalah John McAfee, pendiri perusahaan software antivirus McAfee, yang menemukan dirinya dalam aerotrekking (olah raga udara menggunakan pesawat sederhana dengan ketinggian rendah). Ia menjual McAfee pada 1999. Sekarang menghabiskan waktunya menerbangkan air trikers  –pesawat aneh yang terlihat seperti sepeda motor dengan sayap, yang memungkinkan untuk terbang hanya beberapa meter di atas tanah – di atas ngarai di New Mexico. Rekan pendiri dan pemilik perusahaan aerotrekking yang bernama Sky Gypsies ini beralih profesi dari insinyur perangkat lunak jadi penjelajah gurun lewat udara, bahkan ia membangun sebuah kota baru di New Mexico yang dilengkapi kedai kopi dan bioskop untuk memuaskan hasrat hidupnya.

Dari hasil penelitian itu, Jones mendapat satu hal yang paling mencengangkan. Orang-orang terkaya yang diwawancarai itu ternyata bahagia. Jadi, melalui buku ini, pembaca diajak meraih kekayaan dari 12 pintu (aturan).***
   
*) Fitria Zulfa, alumnus UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta

Tidak ada komentar: