Rabu, 24 Desember 2008

Mengukirlah di Atas Batu!

Ada pepatah mengatakan, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Artinya, bagaimana orang tua maka seperti itulah anak-anaknya. Walaupun pepatah ini tidak serta merta bisa digeneralisasikan (misal seorang pencuri maka belum tentu anaknya juga seorang pencuri), akan tetapi pepatah ini ada benarnya juga. Kita jangan berharap anak-anak kita akan menjadi anak yang soleh kalau diri kita juga tidak demikian. Kata hadis “Birru abaukum tabirrukum abnaaukum” artinya “Berbaktilah pada orang tuamu maka anak-anakmu akan berbakti padamu”. Anak-anak bagaikan pita kaset yang masih kosong maka dia akan merekam apa saja yang terlihat dan terdengar di sekelilingnya, terutama di lingkungan keluarganya dengan kita (orang tua) sebagai obyek rekamnya.

Seorang anak ajaib yang berasal dari Iran yang bernama Husein Thabathabai, yang hafal dan mengerti al-Quran pada usia yang sangat dini, mungkin ia tidak akan menjadi begitu kalau orang tuanya bukanlah seorang yang akrab dengan al-Qur’an. Sejak dari dalam kandungan sampai beranjak balita (terutama pada periode emas kecerdasannya yakni usia 0-3 tahun), ia terbiasa mendengarkan lantunan ayat-ayat suci al-Qur’an dari ibunya, ayahnya atau dari majlis-majlis al-Qur’an yang dihadiri oleh mereka (maklum orang tua Husain ini dua-duanya adalah seorang hafidz dan hafidzoh) sehingga ayat suci itupun kemudian terekam masuk dan disimpan dalam otak Husein kecil. Alhasil, orang tua Husein yang menyadari hal itu (kalau Husein ternyata bacaan ayat-ayat suci al-quran) kemudian mendidik Husein untuk menghafal al-Qur’andan mengajari artinya (dalan bahasa persi), dan Huseinpun mampu belajar dengan cepat karena ayat-ayat al-Qur’an ini sudah akrab dan terekam masuk dalam otak kecilnya. Dan yang terjadi kemudian adalah masyaallah... Ya memang, segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah, akan tetapi sunnatullahnya orang tua Husein punya peran yang sangat besar di sana.

Dan kemudian, pengalaman saya sendiri, waktu kecil ibu saya sering mengajari saya doa-doa. Doa ketika akan tidur (yang panjang redaksinya), ketika ada petir, akan bepergian, membiasakan membaca sholawat ketika turun hujan dan lain sebagainya. Semua itu masih terekam kuat dalam otak saya dan juga masih saya baca sampai sekarang. Pepatah mengatakan belajar di waktu kecil bagaikan mengukir di atas batu, dalam artian tidak mudah lupa/hilang. Sedangkan belajar di waktu tua bagaikan mengukir di atas air, dalam artian mudah lupa dan hilang. Oleh sebab itu maka mengukirlah di atas batu! Tanamkan hal-hal baik pada anak kita! Sinarilah kalbu dan jiwanya dengan cahaya ilmu dan iman sebelum ia dikotori oleh dunia! Akan tetapi memngukirpun perlu keahlian, oleh sebab itu maka perbaikilah dan asahlah diri kita agar ukiran kita menjadi indah, bahkan sangat indah.

Tidak ada komentar: