Minggu, 01 Februari 2009

Cermin


Malam ini saya bertekad untuk membuat sebuah tulisan. Setelah selesai sholat, baca tabarok dan waqi'ah, sayapun mengambil kerudung, melipat-lipatnya dan kemudian mengikatkannya di kepala saya. Sambil menoleh sebentar ke dinding kamar yang penuh dengan gambar bunga-bunga sakura, saya singsingkan lengan baju dan kemudian mulai menulis. (he..he..kayak mau maju ke medan perang saja ya...)

Cermin. Berbicara tentang cermin, saya jadi teringat dengan cerita tentang putri salju dan ibu tirinya. Sang ratu (ibu tiri putri salju) yang jahat dan gila kecantikan itu setiap hari selalu bertanya pada cermin ajaib yang ada di dinding kamarnya: "Cermin..cermin..di dinding, siapakah perempuan yang paling cantik sedunia?". Jawab cermin, "Engkaulah yang paling cantik wahai ratu...". Dan kemudian sang ratupun tertawa patah-patah ha..ha..ha..ha..

Hm.. sejenak saya berhenti menulis, berdiri di depan cermin, lalu bertanya padanya, "Cermin..cermin..di dinding, siapa makhluk yang paling manis sedunia?" Cermin saya diam tidak menjawab, akan tetapi saya melihat bayangan sesosok manis di sana he..he...

Saya lanjutkan lagi. Berbicara tentang cermin, saya jadi teringat pada peristiwa beberapa hari yang lalu. Ya, peristiwa yang menginspirasi saya untuk membuat tulisan ini. Begini ceritanya. Beberapa hari yang lalu tepatnya pada hari Kamis, saya inval mengajar di sebuah kelas anak laki-laki yang.. masyaallah...super aktif. Sisa waktu yang yang seharusnya digunakan untuk mengerjakan latihan matematika itupun saya cut. Saya tergelitik untuk memberi nasehat, saya tanya mereka, "Anak-anak yang sholeh, siapa yang pagi ini sudah bercermin..?" Jawab mereka, "Saya bu...". "Trus..apa yang dilihat di dalam cermin?" Jawab mereka,"Wajah anak ganteng bu...". "Ya.. ya.. wajah kalian memang ganteng-ganteng semua, tapi kalian tahu tidak? Sesungguhnya yang dilihat Allah pada diri kalian bukanlah wajah, akan tetapi hati. Percuma saja wajah kalian ganteng kalau akhlaknya tidak ganteng. Cobalah kalau kalian bercermin, jangan hanya melihat wajah luar kalian saja, tapi lihatlah apa yang ada dalam diri kalian. Ketika kalian bercermin, kalian melihat o..ternyata di dalam cermin itu ada bayangan anak yang tidak patuh pada orang tua, ada bayangan anak yang tidak hormat pada guru, ada bayangan anak yang tidak menghargai teman, ada bayangan anak yang suka berkata-kata kotor, ada bayangan anak yang suka main-main dan malas belajar, kalian suka tidak anak seperti itu?" Jawab mereka, "Tidak bu..". "Kalau kalian saja tidak suka sama diri kalian yang seperti itu, bagaimana orang lain akan suka pada kalian?". "Jadi sekali lagi, mulai hari ini, cobalah kalau kalian bercermin jangan hanya melihat wajah atau rupa luar kalian saja akan tetapi lihatlah apa yang ada di dalam diri kalian. Semoga kalian menjadi anak yang sholeh, pintar dan berakhlak mulia". Kemudian sayapun menyudahi pelajaran saya, dan juga tulisan saya.

Terakhir, saya kembali berdiri di depan cermin, dan kali ini saya melihat sesosok makhluk yang penuh dengan kekurangan. Sesosok makhluk yang kurang bersyukur, sesosok makhluk yang lemah namun sering durhaka dan menyatakan perang pada Sang Khaliqnya yang Maha Rahman dan Maha Kuat.

Allahumma ighfirlii wa li waalidayya wa lil mu'minina wal mu'minaat al-ahyaa'i minhum wal amwaat... Amin.

6 komentar:

Sopandi Al Kautsar mengatakan...

Asslkum.. subhanallah.. tulisan yang luarbiasa menggugah.. tapi tetep optimis.. Wallahu Ghafuru Rahiim

Kuliner Sulawesi Tengah mengatakan...

"Mampir" lagi....
Sayangnya, aku nggak nemu cermin di blogmu:-(
Tapi dari sini aku jadi ingat kata orang: dari pada bercermin, mending duduk diam di tempat yang tenang dengan mata terpejam.
Dalam keterpejaman itu kita menutup mata, berhenti melihat, menilai, hal-hal di luar kita. Dalam keterpejaman itu kita belajar melihat ke dalam diri kita, melihat betapa jiwa kita yang awalnya fitrah telah berubah menjadi tempat sampah.
Buat aku, lebih baik memejamkan mata dari pada melihat ke cermin. kenapa? ya, karena nggak harus ngeluarin ongkos buat beli cermin, bukan? hehehe...

MUH. MAIMUN M mengatakan...

mar'atun dan mir'atun
ya seperti itu...
mar'ah tidak jauh dari mir'ah orang berkata seperti itu

entah apalagi
rijalun dan rijlun
rijal tidak jauh dari rijlun fasoroh ronaldo
sukanya main bola dong...

rijalun dengan mir'atun jadi lebay.. bay bara??...bay... bah apapulah tuh?????????? hehehe

bawalah selalu "cermin" itu dalam hati...

elishof mengatakan...

Ehm... apa ya.. sayangnya aku lg males bercermin, soale lg jerawatan, hehehe... :P

elishof mengatakan...

bagus.. bagus.. bagus.. suka yang 3 kali kan? hehehehe...

Kuliner Sulawesi Tengah mengatakan...

Mau nge-link? ya, silahkan:-)
Makasih, makasih...